Ruth Chepngetich dari Kenya telah menciptakan momen bersejarah dalam dunia maraton dengan memecahkan rekor dunia wanita di Chicago Marathon 2024. Dalam perlombaan yang berlangsung pada 13 Oktober 2024, Chepngetich mencatatkan waktu luar biasa 2 jam 9 menit dan 56 detik, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Tigst Assefa dari Ethiopia dengan selisih hampir dua menit.
Momen Bersejarah di Chicago
Chepngetich, yang sebelumnya merupakan juara Chicago Marathon pada tahun 2021 dan 2022, kembali ke lintasan dengan ambisi untuk merebut gelar dan mencatatkan namanya dalam sejarah. Dengan waktu yang mengesankan, dia menjadi wanita pertama yang menyelesaikan maraton dalam waktu kurang dari 2 jam 10 menit. “Saya merasa sangat baik. Saya bangga pada diri saya dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan atas kemenangan dan rekor dunia ini,” ungkap Chepngetich setelah menyentuh garis finish.
Rekor sebelumnya, 2 jam 11 menit dan 53 detik, dicatatkan oleh Assefa di Berlin Marathon pada tahun 2023. Chepngetich tidak hanya berhasil memecahkan rekor tersebut. Tetapi juga menunjukkan bahwa dia adalah salah satu pelari terhebat di dunia saat ini.
Strategi dan Persiapan
Chepngetich menjalani persiapan matang sebelum perlombaan. Dia berlatih tanpa pelatih profesional dan mengandalkan pengalaman serta instingnya sendiri. Dalam wawancara pasca-pertarungan, dia menyatakan bahwa dia berlatih dengan sekelompok pacemaker di Ngong, Kenya. Pendekatan unik ini menunjukkan dedikasi dan disiplin yang luar biasa.
Selama perlombaan, Chepngetich didukung oleh dua pacemaker yang membantunya mencapai setengah maraton dalam waktu 1 jam 4 menit dan 16 detik waktu tercepat untuk setengah maraton wanita yang pernah tercatat di tanah AS. Dengan kecepatan rata-rata hampir 5 menit per mil, dia mampu menjaga tempo meskipun menghadapi tantangan di paruh kedua perlombaan.
Menghormati Warisan Kelvin Kiptum
Chepngetich tidak hanya berlari untuk dirinya sendiri; dia juga mendedikasikan kemenangannya untuk Kelvin Kiptum. Pelari maraton Kenya yang tragis kehilangan nyawanya dalam kecelakaan mobil pada awal tahun ini. Kiptum sebelumnya memecahkan rekor dunia pria di Chicago Marathon dengan waktu 2 jam 0 menit dan 35 detik. “Rekor dunia ini saya dedikasikan untuk Kelvin Kiptum karena mungkin dia bisa mempertahankan gelarnya lagi,” kata Chepngetich.
Dedikasi ini menambah makna emosional bagi kemenangannya dan menunjukkan betapa pentingnya warisan Kiptum dalam dunia atletik Kenya.
Reaksi Dunia Atletik
Kemenangan Chepngetich menuai pujian luas dari komunitas atletik global. Banyak yang menganggap prestasinya sebagai salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah maraton. Namun, beberapa juga mempertanyakan metode pelatihannya tanpa bimbingan profesional. Meskipun demikian, banyak penggemar dan atlet sepakat bahwa pencapaiannya adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan.
“Melihat Ruth Chepngetich berlari seperti itu adalah seperti melihat seseorang mendarat di bulan,” kata komentator NBC Carrie Tollefson saat perlombaan berlangsung. Prestasi ini menginspirasi banyak pelari wanita di seluruh dunia untuk mengejar impian mereka dalam olahraga maraton.
Era Baru Maraton Wanita
Dengan pencapaian luar biasa ini, Ruth Chepngetich tidak hanya membuat sejarah bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi seluruh komunitas pelari wanita. Rekor dunia baru ini menandai era baru dalam maraton wanita dan menunjukkan bahwa batasan-batasan lama dapat dilampaui dengan kerja keras dan dedikasi.
Chepngetich kini menjadi panutan bagi banyak orang, membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat dan persiapan yang tepat, tidak ada impian yang terlalu besar untuk dicapai. Dengan semangatnya yang tak tergoyahkan, kita dapat berharap untuk melihat lebih banyak prestasi luar biasa dari Chepngetich di masa depan.
Simak dan ikuti terus informasi sepak bola terbaru secara lengkap hanya di Shotsgoal.