Liam Delap siap menghadapi tantangan besar dengan mengenakan nomor punggung 9 di Chelsea, yang dikenal memiliki kutukan setelah banyak striker top gagal bersinar.
Meskipun usianya baru 22 tahun, Delap mengabaikan mitos tersebut, menyatakan bahwa itu hanyalah spekulasi dan angka di belakang jersey. Ia memilih nomor itu karena identik dengan striker sejak kecil dan tidak merasa ada tekanan. SPORTS NEW SPORTAL, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Sejarah Nomor 9 di Chelsea
Dalam dua dekade terakhir, nomor punggung 9 di Chelsea seolah menjadi simbol yang penuh teka-teki. Banyak striker kelas dunia yang pernah mengenakan jersey ini, namun tak satupun yang mampu mengukir sejarah gemilang di Stamford Bridge. Nama-nama seperti Fernando Torres, Gonzalo Higuain, Romelu Lukaku, hingga Pierre-Emerick Aubameyang, semua pernah mencoba peruntungan di posisi ini, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
Mitos tentang kutukan nomor 9 pun semakin menguat, seolah-olah membawa keberuntungan buruk bagi para pemain yang memakainya. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian. Banyak pengamat dan penggemar berpendapat bahwa keberhasilan seorang striker tidak ditentukan oleh nomor di punggungnya.
Mereka percaya, yang terpenting adalah kualitas dan mental pemain itu sendiri. Akan tetapi, mitos ini tetap menjadi diskusi menarik yang terus mengisi pembicaraan di dunia sepak bola, khususnya di Chelsea. “Apakah benar nomor 9 membawa kutukan?” menjadi pertanyaan yang sering muncul setiap kali ada pemain baru yang mengenakan jersey tersebut.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Liam Delap Menepis Mitos, Menjadi Identitas
Delap menyadari betul beban sejarah yang melekat pada nomor 9 di Chelsea. Banyak legenda dan pemain-pemain hebat yang pernah mengenakan jersey ini, dan keberhasilannya menjadi tolak ukur yang tinggi. Namun, bagi Liam Delap, angka itu bukanlah kutukan, melainkan sebuah identitas yang telah melekat sejak kecil.
Ia percaya bahwa nomor punggung hanyalah bagian dari identitas seorang striker, dan bukan sesuatu yang harus ditakuti atau dihindari. Ketika diumumkan akan bergabung ke Chelsea dengan nilai transfer sebesar £30 juta dari Ipswich Town, Delap langsung memilih nomor 9 tanpa ragu.
Ia merasa bahwa nomor itu mencerminkan posisi dan peran yang diembannya di lapangan. “Nomor 9 itu selalu identik dengan striker, jadi saya memilihnya. Tidak ada tekanan,” ujarnya tegas. Ia juga menambahkan, “Saya suka nomor itu, tapi tidak punya makna lebih buat saya. Itu hanyalah angka, dan yang penting adalah bagaimana saya memainkan peran saya di lapangan.”
Baca Juga: Belanja Pemain Terancam Gagal, Manchester United Pusing Jual Pemain Lama
Peluang Emas di Laga Penting Melawan Esperance de Tunis
Delap kini tengah berada di pusat perhatian jelang laga penting melawan Esperance de Tunis di Piala Dunia Antarklub. Pertandingan ini menjadi kesempatan besar baginya untuk memperlihatkan kemampuannya di panggung internasional. Dalam laga tersebut, Delap dipercaya untuk tampil sebagai starter menggantikan Nicolas Jackson yang terkena kartu merah dalam kekalahan dari Flamengo.
Ini adalah peluang emas untuk membuktikan bahwa dirinya mampu bersaing di level tertinggi. Laga melawan Esperance menjadi momen krusial bagi Chelsea untuk melangkah ke babak 16 besar. Jika berhasil menang, mereka berpotensi menghadapi tim raksasa seperti Bayern Munchen.
Delap menyadari betul tanggung jawabnya, dan ia bertekad menunjukkan performa terbaik agar bisa memberikan kontribusi berarti bagi tim. “Ini adalah pertandingan besar, dan saya ingin menunjukkan bahwa saya bisa diandalkan,” katanya penuh semangat.
Persaingan Ketat di Lini Serang Chelsea
Tidak hanya menghadapi mitos nomor 9, Liam Delap juga harus bersaing dengan pemain lainnya di lini serang Chelsea. Nicolas Jackson, yang sebelumnya menjadi pilihan utama, kini menjadi pesaing utama bagi Delap. Musim yang panjang dan penuh tantangan menuntut setiap pemain untuk tampil maksimal, dan rotasi pemain pun menjadi hal yang wajar di klub sebesar Chelsea.
Persaingan ini justru dianggap Delap sebagai peluang untuk berkembang dan membuktikan kualitasnya. “Dengan besar klub seperti Chelsea, persaingan itu pasti. Tapi justru dari situ pemain berkembang,” ujarnya. Ia menyadari bahwa kompetisi di tim utama akan memacu dirinya untuk terus belajar dan meningkatkan performa.
Ia pun berkomitmen untuk bekerja keras dan berusaha menunjukkan bahwa dirinya layak mendapatkan tempat utama di skuad. Persaingan sehat ini, menurutnya, akan membawa manfaat besar bagi kariernya di masa depan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita olah raga terbaru lainnya hanya dengan klik sportsnewsportal.net.