Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) telah menetapkan tanggal 8 Agustus sebagai waktu penyelenggaraan sidang tertutup untuk kasus Crystal Palace melawan UEFA, Nottingham Forest, dan Lyon. SPORTS NEW SPORTAL, akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.
Sidang ini menyusul keputusan Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA yang menurunkan Palace ke Liga Konferensi Eropa akibat isu kepemilikan multi-klub. Kasus ini bermula dari keterkaitan kepemilikan antara Crystal Palace dan Lyon melalui Eagle Football Group, dimana John Textor sebagai ketuanya memegang saham pengendali di kedua klub. Textor kemudian mengundurkan diri dari dewan direksi Lyon dan digantikan oleh Michele Kang sebagai upaya memisahkan kepemilikan kedua klub.
Crystal Palace sebagai juara Piala FA musim lalu yang semula berhak tampil di Liga Europa kini terancam kehilangan posisinya. Nottingham Forest yang finis ketujuh di Liga Premier berpeluang menggantikan Palace jika banding tersebut gagal.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Dampak Keputusan terhadap Kompetisi Eropa
Keputusan UEFA ini menimbulkan konsekuensi signifikan bagi ketiga klub yang terlibat. Lyon yang finis keenam di Ligue 1 diizinkan tetap bermain di Liga Europa karena prestasinya di kompetisi domestik, sementara Palace justru terancam degradasi ke kompetisi level ketiga.
Nottingham Forest sebagai pihak ketiga dalam kasus ini berpotensi mendapatkan keuntungan besar. Kualifikasi mereka ke Liga Europa akan menjadi pencapaian penting setelah finis di posisi ketujuh Liga Premier musim lalu.
CAS diperkirakan tidak akan langsung memutuskan hasil sidang pada 8 Agustus. Keputusan final diantisipasi akan keluar tiga hari kemudian pada 11 Agustus, menjelang dimulainya kompetisi Eropa musim ini.
Baca Juga: Terpuruk Musim Lalu, MU Siap Bangkit dan Menggila di 2025/2026!
Kompleksitas Masalah Kepemilikan Multi-Klub
Kasus ini menyoroti kompleksitas regulasi kepemilikan multi-klub dalam sepakbola Eropa. UEFA secara ketat melarang kepemilikan ganda yang dapat menimbulkan konflik kepentingan, terutama ketika dua klub berkompetisi di turnamen yang sama.
Langkah Textor mengundurkan diri dari Lyon dinilai sebagai upaya memenuhi persyaratan UEFA. Namun perubahan struktur kepemilikan ini ternyata belum cukup untuk mencegah sanksi terhadap Crystal Palace.
Kasus ini menjadi ujian penting bagi penerapan regulasi Financial Fair Play UEFA, sekaligus menegaskan komitmen organisasi tersebut dalam menjaga integritas kompetisi sepakbola Eropa.
Prospek dan Kemungkinan Hasil Banding
Proses banding di CAS menjadi harapan terakhir Crystal Palace untuk mempertahankan haknya bermain di Liga Europa. Klub asal London tersebut perlu membuktikan bahwa mereka telah memenuhi semua persyaratan UEFA terkait pemisahan kepemilikan dengan Lyon.
Para ahli hukum olahraga memprediksi beberapa kemungkinan hasil dari banding ini. Palace bisa saja dikembalikan ke Liga Europa jika CAS menilai klub telah melakukan pemisahan kepemilikan yang cukup, atau keputusan UEFA bisa saja dikukuhkan jika dianggap Palace masih melanggar aturan.
Apapun hasilnya, keputusan CAS pada 11 Agustus nanti akan berdampak besar terhadap peta kompetisi Eropa musim ini, sekaligus menjadi preseden penting dalam penanganan kasus kepemilikan multi-klub di masa depan. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik sportsnewsportal.net.