Kehadiran Herry Iman Pierngadi (Herry IP) sebagai pelatih ganda putra Malaysia dinilai sebagai langkah tepat oleh Rexy Mainaky, Direktur Kepelatihan Ganda BAM. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai badminton menarik hari ini yang telah dirangkum oleh SPORTS NEW SPORTAL.
Sejak bergabung, Herry berhasil membawa peningkatan signifikan pada performa pasangan ganda putra Malaysia, terutama Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Man Wei Chong/Tee Kai Wun. Dalam beberapa bulan terakhir, Chia/Soh menunjukkan konsistensi tinggi dengan meraih gelar Juara Asia 2025, Thailand Open 2025, dan Singapore Open 2025.
Sementara itu, Man/Tee juga tampil gemilang dengan menjadi juara Malaysia Masters 2025. Prestasi ini membuktikan bahwa adaptasi pemain dengan metode latihan Herry berjalan sangat baik. Rexy mengakui bahwa keahlian Herry dalam membentuk strategi permainan agresif dan disiplin menjadi kunci kesuksesan skuad Malaysia. “Herry membawa pendekatan baru yang membuat permainan ganda putra kami semakin matang,” ujar Rexy.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
![]()
Target Emas Olimpiade 2028, Optimisme dan Tantangan
Berkat performa gemilang di paruh pertama 2025, Rexy Mainaky semakin yakin bahwa ganda putra Malaysia mampu bersaing merebut emas Olimpiade Los Angeles 2028. Pasangan Chia/Soh dan Man/Tee telah masuk dalam program Road to Gold (RTG) yang digagas Kementerian Olahraga Malaysia untuk mempersiapkan atlet berprestasi di ajang multievent tertinggi tersebut.
Selain ganda putra, Rexy juga optimistis dengan perkembangan ganda putri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan yang baru saja menjadi finalis Indonesia Open 2025. “Kami memiliki empat pasangan di RTG, dua di antaranya sudah masuk empat besar dunia. Ini modal besar menuju Olimpiade,” tegas Rexy.
Meski begitu, Rexy menegaskan bahwa jalan menuju emas Olimpiade masih panjang. “Kami tidak boleh terlena dengan prestasi saat ini. Masih banyak turnamen besar yang harus dimenangkan untuk memantapkan posisi,” ujarnya.
Baca Juga: Pitha/Verrel Siap Jalani Debut Manis di Indonesia Masters 2025
Pembelajaran dari Olimpiade Paris 2024
Rexy menyatakan bahwa Malaysia akan mengambil pelajaran berharga dari Olimpiade Paris 2024 untuk mempersiapkan diri lebih matang menuju Los Angeles 2028. Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan tim-tim top dunia akan menjadi bahan evaluasi penting bagi pelatih dan pemain.
“Kami memantau perkembangan di Paris, baik dari segi taktik maupun mental pemain. Situasi ini tidak hanya membangun kepercayaan diri kami, tetapi juga memberi tekanan pada negara lain,” kata Rexy.
Dukungan penuh dari pemerintah melalui program RTG juga dinilai sebagai faktor pendorong utama. “Kami memulai persiapan lebih awal dibanding negara lain. Ini keunggulan strategis kami,” tambahnya.
Kunci Sukses Kerja Keras dan Manajemen Mental
Rexy menekankan bahwa kesuksesan di Olimpiade tidak hanya ditentukan oleh skill teknis, tetapi juga kekuatan mental dan kedisiplinan. “Jika kami terlalu cepat puas, itu akan menjadi bumerang. Kami harus terus bekerja keras dan menjaga fokus,” ucapnya.
Pelatih asal Indonesia itu juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pelatih, pemain, dan seluruh stakeholder bulu tangkis Malaysia. “Dukungan semua pihak, termasuk federasi dan sponsor, sangat vital untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kesuksesan atlet,” jelas Rexy.
Dengan persiapan matang dan semangat pantang menyerah. Rexy yakin Malaysia mampu mencetak sejarah dengan meraih emas Olimpiade pertama mereka di cabang bulu tangkis pada 2028. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita olahraga terupdate lainnya hanya dengan klik sportsnewsportal.net.