Xavi Hernandez masih belum kembali ke dunia kepelatihan sejak meninggalkan Barcelona pada 2024. Dibawah ini akan ada pembahasan berita sport global menarik lainnya di SPORTS NEW SPORTAL.
Meski berpisah secara baik-baik, dirinya merasa proyek di Camp Nou tak lagi sejalan dengan filosofi sepak bolanya. Keputusan itu membuat banyak klub segera meliriknya sebagai kandidat pelatih.
Nama Xavi tetap memiliki daya tarik besar berkat reputasinya sebagai legenda dan pelatih yang berhasil membawa Barcelona menjuarai La Liga 2022/23. Namun, pria berusia 45 tahun itu tampaknya tidak ingin terburu-buru memilih tantangan baru. Ia dikabarkan fokus mencari klub yang benar-benar bisa mendukung gaya bermain yang ia percayai.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Spartak Moscow menjadi tawaran terbaru yang ia tolak. Klub tersebut sedang membangun proyek baru dengan harapan Xavi bisa memimpinnya, tetapi ia menilai visi yang diberikan belum cukup kuat sebagai fondasi jangka panjang.
Xavi Utamakan Filosofi, Bukan Materi
Banyak pelatih memilih kembali bekerja dengan cepat, tetapi tidak dengan Xavi. Ia tetap aktif menganalisis taktik, berdiskusi dengan staf teknisnya, dan meninjau struktur klub-klub yang mungkin cocok untuknya. Ia ingin tantangan yang mendukung permainan posisi, penguasaan bola, dan pengembangan pemain.
Tawaran menggiurkan datang dari Al-Ittihad setelah kepergian Laurent Blanc. Secara finansial, kesepakatan itu bisa menjadi salah satu yang terbesar dalam kariernya. Namun Xavi menolak tanpa berpikir panjang karena uang bukan prioritasnya. Baginya, proyek harus jelas, terukur, dan sesuai nilai sepak bola yang ia junjung. Keputusan-keputusan tersebut menunjukkan bahwa Xavi ingin membangun sesuatu yang solid dan berkelanjutan. Ia tidak ingin masuk ke klub yang penuh tekanan namun tanpa arah yang jelas.
Baca Juga: Xavi Masih Menunggu: Bukan Soal Uang, Tapi Proyek yang Benar-Benar Tepat
Ketertarikan Global, Termasuk dari Tim Nasional
Selain klub-klub Eropa, rumor sempat menghubungkan Xavi dengan tim nasional India. Meski terdengar mengejutkan, minat tersebut memperlihatkan betapa besar namanya di dunia sepak bola. Namun karena faktor finansial dan ketidakcocokan visi, proses itu tidak berlanjut.
Xavi dianggap sangat selektif dalam menentukan karier berikutnya. Ia ingin mendapat ruang untuk mengembangkan ide, bukan sekadar memadamkan masalah yang sudah kronis di sebuah tim. Oleh karena itu, ia menolak klub yang hanya ingin solusi instan tanpa fondasi kuat. Kesabarannya justru menambah rasa penasaran publik: ke mana Xavi akan melangkah? Dan kapan?
Tetap Jadi Incaran Klub Besar Eropa
Meskipun menganggur, kualitas Xavi tak pernah diragukan. Ia sudah membuktikan diri saat menukangi Al Sadd dan Barcelona dalam waktu yang relatif singkat. Banyak klub masih mengawasinya, menunggu momen tepat untuk menawarkan kursi pelatih.
Pasar pelatih diprediksi berubah lagi pada bursa musim dingin. Situasi ini bisa membuka jalan bagi Xavi untuk kembali ke level elite. Sampai tiba waktu yang tepat, ia memilih menikmati waktu bersama keluarga sambil terus mengasah filosofi permainan.
Yang jelas, Xavi tidak menghilang. Ia hanya menunggu proyek yang benar-benar cocokw proyek yang bisa ia bangun, bukan sekadar diperbaiki. Dunia sepak bola pun masih menunggu babak baru dalam perjalanan kariernya. Manfaatkan waktu luang Anda untuk mengeksplor berita sport global menarik lainnya di sportsnewsportal.net.