Islam Makhachev – Saya Bisa Menjadi Juara UFC Tiga Divisi

Bagikan

Islam Makhachev mengarahkan pandangannya untuk menjadi juara tiga kelas sebelum ia pensiun dengan mempertahankan gelar kelas ringannya di UFC 311.

Islam Makhachev – Saya Bisa Menjadi Juara UFC Tiga Divisi

Setelah berhasil mempertahankan gelar juara kelas ringan dengan mengalahkan Renato Moicano, ambisi yang lebih besar mulai terungkap: Makhachev bertekad untuk menjadi juara di tiga divisi berbeda sebelum ia memasuki masa pensiun.​

Saya bisa menjadi juara di tiga divisi. Beri saya kesempatan saja.” Pernyataan ini menunjukkan level kepercayaan dirinya dan tekad untuk menunjukkan bahwa ia bisa mengalahkan lawan-lawan kuat yang ada di hadapannya.

Dibawah ini SPORTS NEW SPORTAL akan memberikan informasi menarik yang pastinya harus Anda ketahui. Mari simak sekarang!

Ambisi Islam Makhachev: Menjadi Juara Tiga Divisi UFC

Islam Makhachev, petarung berusia 33 tahun, semakin menunjukkan kemampuannya sebagai raja di divisi ringan UFC setelah sukses mempertahankan gelar juaranya dengan mengalahkan Renato Moicano di UFC 311 yang berlangsung di Inglewood, California.

Dengan kemenangan ini, Makhachev tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai juara, tetapi juga menjadi atlet pertama dalam sejarah UFC yang berhasil mempertahankan sabuk juara sebanyak empat kali berturut-turut. “Saya merasa sangat bangga. Ini adalah saat yang sangat penting bagi karir saya,” ungkap Makhachev setelah pertarungannya.

Keberhasilan ini menjadi bagian dari perjalanan panjang Makhachev yang kini menatap tantangan lebih besar dengan target baru yang ambisius, yaitu meraih gelar juara di dua divisi berbeda. Sebelumnya, ia telah menyatakan keinginannya untuk pindah ke divisi bulu, yang saat ini dipimpin oleh Ilia Topuria.

Sebagai petarung yang terlahir dengan bakat luar biasa, Makhachev pun tak segan-segan untuk mengungkapkan cita-citanya di hadapan para wartawan. “Saya tidak tahu kapan itu akan terjadi, tetapi saya tidak akan meninggalkan olahraga ini tanpa sabuk kedua,” tegasnya.

Pernyataan ini menggambarkan semangat juangnya yang tak kenal lelah dan keyakinannya bahwa ia bisa mencapai prestasi yang lebih besar. “Saat ini tujuan saya adalah menjadi juara ganda. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi pada pertarungan berikutnya atau kapan.

Tapi satu hal yang pasti, saya akan tetap bertarung dan tetap menang selagi diberikan kesempatan,” tambah Makhachev. Ia menegaskan bahwa keberhasilannya dalam mempertahankan gelar di kelas ringan bukanlah akhir dari ambisi besar ini, namun justru awal dari sebuah perjalanan baru yang lebih menantang.

Menatap Divisi yang Lebih Tinggi

Impiannya untuk menjadi juara ganda tidak hanya berakhir di kelas bulu. Makhachev juga menyatakan kesediaannya untuk naik ke kelas menengah, di mana petarung Afrika Selatan, Dricus du Plessis, merupakan juara saat ini. “Saya juga bisa menjadi tiga divisi. Beri saya kesempatan saja,” ungkapnya dengan percaya diri.

UFC sendiri dikenal menyuguhkan berbagai tantangan yang penuh risiko, dan Makhachev menyadari langkah yang akan diambilnya bukanlah hal yang mudah. Kelas menengah adalah divisi dengan petarung-petarung bertubuh lebih besar, dan Makhachev harus menjalani proses adaptasi yang panjang untuk berada di level tersebut. Namun, keyakinannya untuk meraih kesuksesan di divisi tersebut tetap tak pernah pudar.

“Saya akan melawan Dricus. Jika Dana White mengirimkan kontraknya, saya akan melawan,” tambahnya, menandakan keseriusannya dalam mencapai tujuan tersebut.

Ilia Topuria, yang kini menjadi juara di kelas bulu, tidak tinggal diam. Ia mengajukan namanya sebagai calon lawan Makhachev berikutnya. “Islam, kalau aku mau, aku bisa menghabisimu. Saya bisa knock out kamu jika saya mau,” kata Topuria, menunjukkan betapa bersungguh-sungguhnya ia dalam menyambut tantangan Makhachev.

Pernyataan Topuria ini menunjukkan adanya gelombang persaingan yang kian memanas di antara para petarung elite UFC. tidak hanya memiliki catatan tak terkalahkan, Topuria juga dikenal sebagai petarung yang kuat dan strategis, yang membuat konfrontasi di antara mereka menjadi salah satu yang paling dinanti dalam sejarah UFC.

“Ini adalah saat yang menarik bagi saya dan untuk semua orang. Mempertaruhkan sabuk juara tidaklah mudah, tetapi saya ingin menguji diri saya melawan yang terbaik,” tambah Makhachev, menggambarkan kesiapannya menghadapi berbagai lawan dengan latar belakang kuat di masing-masing divisi.

Baca Juga: Novak Djokovic Pecahkan Rekor Roger Federer Dalam Kemenangan di Melbourne

Makhachev vs. Du Plessis: Duel Epik yang Dinanti

Makhachev vs. Du Plessis: Duel Epik yang Dinanti

Dengan Dricus du Plessis yang berhasil merebut gelar menengah dan meraih ketenaran di kalangan penggemar MMA, pertarungan yang dinantikan bisa jadi adalah Makhachev melawan Du Plessis. Keduanya memiliki ambisi besar untuk menciptakan sejarah baru dalam dunia UFC. “Saya yakin, jika ditakdirkan seperti itu, kita akan saling bertemu di Octagon,” ujar Makhachev mantap.

Dengan keunggulan Makhachev dalam grappling dan taktik yang terarah, keduanya bisa saling menyerang dalam duel yang sengit. Du Plessis, yang dikenal sebagai petarung kuat dan tak kenal takut, hanyalah salah satu nama dalam daftar panjang rival yang mungkin akan dihadapi oleh Makhachev dalam upayanya meraih kesuksesan lebih lanjut.

Dana White, Presiden UFC, percaya bahwa Makhachev memiliki semua kemampuan untuk meraih kesuksesan di divisi yang lebih tinggi. “Islam menunjukkan kemampuan yang luar biasa, dan saya tidak ragu dia bisa menjadi juara di beberapa divisi. Pemain muda dan berbakat seperti dia adalah masa depan UFC,” katanya.

Harapan dan Tantangan

Islam Makhachev tidak hanya bertarung demi sabuk, ia juga berjuang untuk membuktikan diri sebagai salah satu petarung terbaik sepanjang masa. “Saya tidak akan meninggalkan olahraga ini tanpa membuat jejak berharga,” tegas Makhachev. Kesibukannya dalam melatih fisik, taktik pertarungan, dan mental menjadi kunci dalam perjalanan panjangnya.

Dalam dunia MMA yang penuh ketidakpastian, Makhachev berhasil tetap fokus dan menjadi model bagi banyak petarung muda. “Jika ada kesempatan, saya tidak akan ragu untuk mengambilnya. Setiap pertandingan adalah kesempatan untuk saya belajar dan berkembang,” kata Makhachev.

Dengan berbagai rekor yang berhasil dipecahkan dan pencapaian demi pencapaian yang terus mengukuhkannya di puncak, Makhachev menjadi simbol inspirasi bagi para penantang di luar sana. Ia meyakinkan semua penggemar dan pesaing bahwa setiap usaha yang dilakukan tidak akan sia-sia.

Sebuah Legasi yang Akan Dikenang

Sebagai petarung yang tidak hanya ingin menjadi juara, Makhachev memiliki jangkauan lebih dari sekadar sabuk. Ia menghargai kontribusinya kepada MMA dan menginspirasi generasi selanjutnya. “Saya ingin dikenang sebagai petarung yang tidak hanya sukses, tetapi juga memberikan sesuatu kepada pecinta olahraga ini,” ungkapnya.

​Dengan visi kuat untuk menjadi juara tiga divisi, Makhachev menunjukkan kepada dunia bahwa mimpinya jauh lebih besar daripada ring Octagon.​ Dia ingin dikenang sebagai simbol perjuangan dan dedikasi, bahkan setelah semua gelar diraih.

Dalam setiap pertandingan yang dijalani, entah itu di kelas ringan, bulu, atau menengah, Makhachev akan terus berjuang untuk mencapai puncak tertinggi dalam kariernya. “Saya akan terus berjuang sampai saya bisa menyentuh bintang-bintang,” tutup Makhachev dengan semangat membara di mata.

Kini, mata dunia MMA tertuju pada langkah selanjutnya dari petarung tangguh ini. Siapa yang akan menjadi lawan berikutnya? Apakah Makhachev akan mendorong batasan untuk meraih kejuaraan di kelas bulu atau bahkan lebih tinggi? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dalam saga yang terus berlanjut di semesta UFC.

Buat kalian, jangan sampai ketinggalan mengenai informasi menarik dan terupdate seputar Olahraga MMA.